SPORTNEWS, – Petenis asal Swiss, Roger Federer berniat untuk kembali bermain tenis usai harus menepi lama karena cedera lutut. Namun, Federer ragu bisa comeback dalam waktu dekat ini. Karenanya ia memprediksi baru bisa mengikuti kompetisi pada Agustus atau September 2022 mendatang.
Pemain berusia 40 tahun itu telah mengalami masalah cedera dalam beberapa tahun terakhir. Itu membuatnya harus absen dalam menantang Novak Djokovic dan Rafael Nadal untuk meraih lebih banyak gelar Grand Slam.
Federer telah memenangkan 20 Grand Slam sepanjang kariernya, memantapkan dirinya sebagai ikon tenis sepanjang masa. Namun masa depannya dalam olahraga tersebut saat ini diragukan, dengan masalah cedera yang terus kambuh.
Federer mengalami cedera lutut sejak terakhir kali muncul di Wimbledon tahun lalu. Kala itu dia dikalahkan oleh Hubert Hurkacz. Federer pun memperkirakan baru bisa kembali pada kisaran Agustus atau September 2022 ini.
“Cedera saya tampak masih membutuhkan waktu. Saya menargetkan untuk kembali pada akhir musim panas atau awal musim gugur,” kata Federer dikutip Eurosport, Selasa (8/3/2022).
Federer menyebut kondisi lututnya sekarang sudah jauh lebih baik. Meski begitu, dia mengaku masih belum berada dalam kondisi siap untuk segera kembali bertanding.
“Kondisi lutut saya sudah jauh lebih baik. Saya menggunakan kruk selama dua bulan, sehingga harus memulai semua dari awal. Hal itu adalah langkah tepat, setelah lutut saya tidak beres pada Wimbledon tahun lalu,” ujarnya.
Walau demikian, Federer sudah mulai memikirkan kapan dia bakal comeback. Apalagi dia sudah melewati berbagai proses pemulihan yang telah direncanakan oleh timnya.
“Saya membagi pemulihan dalam tiga bagian. Pertama adalah rehabilitasi sepenuhnya dan kembali berjalan. Kemudian kembali berjalan dan membangun semuanya. Sekarang, saya berada di fase mulai memikirkan untuk kembali,” tambah Federer.
Federer tampaknya ingin mengejar Nadal yang baru saja menjadi petenis pertama yang meraih 21 grand slam usai memenangkan Australia Open 2022. Federer tentu tak ingin tertinggal lebih jauh lagi dari Nadal, termasuk dengan Djokovic yang juga sudah menguasai 20 gelar grand slam seperti dirinya.
-